Beransur, BEKASI, 19 Oktober 2025 – Proyek pembangunan 10 unit halte bus modern di Kota Bekasi yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2023 menjadi sorotan tajam. Pasalnya, biaya yang digelontorkan mencapai Rp135 juta hingga Rp180 juta per unitnya, namun fasilitas yang disediakan serta kondisi halte saat ini dinilai tidak sebanding dengan besarnya anggaran yang dikeluarkan.
Dikenal dengan julukan “Halte Sultan”, proyek senilai total sekitar Rp1,6 miliar ini bertujuan memodernisasi layanan transportasi publik. Halte-halte ini dirancang futuristik dan sempat dijanjikan akan dilengkapi dengan fasilitas canggih seperti Wi-Fi, CCTV, pengeras suara pengumuman, dan koneksi ke Area Traffic Control System (ATCS).
Namun halte sultan yang memakan banyak anggaran tersebut banyak mengalami kerusakan dan tidak ada pemeliharaan, dengan alibi dari dishub kota Bekasi bahwa ada oknum yang melakukan pengerusakan.
Hal ini PMII STIES MITRA KARYA sudah melakukan aksi demonstrasi di depan gedung dishub kota Bekasi menuntut agar dishub kota Bekasi mengeluarkan RAB Pembangunan halte sultan tersebut dan di depan gedung kejaksaan negeri kota Bekasi untuk melaporkan dugaan korupsi pada dishub kota Bekasi melalui hasil investigasi dari inspektorat kota Bekasi, Namun sampai saat ini belum ada kejelasan dari pihak terkait.
Anehnya halte sultan tersebut yang awalnya sudah memakan banyak anggaran dan baru setahun sudah mengalami kerusakan dan tidak ada realisasi dari dishub kota Bekasi.
Dan hari ini kita di kejutkan akan di perbaiki Dengan menggunakan anggaran 2026.maka harus ada pengawasan dari masyarakat sehingga anggaran tersebut tidak di salah gunakan.
Maka dengan ini pergerakan mahasiswa Islam Indonesia sekolah tinggi ilmu ekonomi syariah mitra karya menyatakan sikap yang tegas terhadap dinas perhubungan kota Bekasi agar bisa transparan dengan anggaran yang akan di gunakan.
#beransur #pmii #anggaran #dishub #stiesmitrakarya #kotabekasi