warga kavling alinda permai

Beransur, Bekasi 2 Oktober 2025 – Sejak Juli 2025, aliran air PDAM di Kavling Alinda Permai, RT 15/03, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, dilaporkan mati total. Kondisi ini telah berlangsung selama tiga bulan dan menyebabkan keresahan serta kesulitan yang signifikan bagi warga setempat dalam memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.

Menurut laporan dari warga, terhentinya pasokan air PDAM ini sangat mengganggu aktivitas mandi, mencuci, dan memasak.

 “Sudah tiga bulan ini air tidak mengalir, padahal ini kebutuhan pokok. Kami jadi kesulitan sekali,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Untuk mendapatkan air bersih, sebagian warga terpaksa antre dan mengambil air dari sumber lain yang jaraknya tidak sedikit. Ironisnya, di tengah krisis air ini, tagihan bulanan PDAM justru mengalami kenaikan. Dari semula Rp130 ribu, kini warga harus membayar Rp170 ribu per bulan, meskipun tidak ada setetes air pun yang mengalir. Hal ini tentu saja menambah beban dan kekecewaan warga.

Warga berharap PDAM Tirta Patriot segera memberikan solusi nyata dan responsif terhadap keluhan konsumen. Mereka mendesak agar setiap laporan ditindaklanjuti dengan cepat dan segera ada tindakan untuk mengatasi krisis air bersih ini agar tidak berlarut-larut.

Oplus_131072

Solusi yang Diusulkan:

Untuk mengatasi masalah serupa di masa mendatang dan memberikan solusi bagi warga Kavling Alinda Permai, beberapa langkah bisa dipertimbangkan:

1. Pasokan Air Tangki Darurat: PDAM harus segera mengirimkan pasokan air bersih menggunakan tangki-tangki air secara berkala ke wilayah terdampak hingga aliran normal kembali.

2. Posko Air Bersih: Menyiapkan posko-posko air bersih di beberapa titik strategis di Kavling Alinda Permai agar warga tidak perlu berjalan jauh untuk mendapatkan air.

3. Pengumuman dan Informasi Transparan: PDAM harus secara rutin memberikan informasi terbaru kepada warga mengenai penyebab gangguan, estimasi waktu perbaikan, dan langkah-langkah yang sedang diambil.

4. Kompensasi Tagihan: Memberikan kompensasi atau pembebasan tagihan air selama periode tidak adanya pasokan, sebagai bentuk pertanggungjawaban dan empati terhadap pelanggan.

 gangguan.

5. Membangun Sumur Bor Komunal (Alternatif): Jika masalah PDAM sering berulang, pemerintah daerah atau warga bisa mempertimbangkan pembangunan sumur bor komunal yang dikelola bersama sebagai sumber air cadangan.

6. Peningkatan Kapasitas dan Jaringan: Melakukan investasi untuk peningkatan kapasitas produksi dan perluasan jaringan pipa PDAM agar bisa melayani seluruh wilayah dengan stabil dan menjangkau lebih banyak rumah tangga.

7. Sistem Monitoring Real-time: Menerapkan sistem monitoring dan deteksi dini pada jaringan pipa untuk mengidentifikasi dan merespons kebocoran atau kerusakan lebih cepat.

8. Kerja Sama Stakeholder: Membangun komunikasi dan kerja sama yang baik antara PDAM, pemerintah daerah, dan perwakilan warga untuk secara proaktif mengatasi masalah dan merencanakan pengembangan infrastruktur air.

Dengan implementasi solusi-solusi ini, diharapkan krisis air bersih yang dialami warga Kavling Alinda Permai dapat segera teratasi dan tidak terulang di masa mendatang, memastikan hak dasar warga akan akses air bersih terpenuhi dengan baik.

#beransur #PDAM #pam #airbersih #alindapermai #kaliabang #kaliabangtengah #bekasiutara #bekasi  #jabar #indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *