Beransur, Madiun, 8 Oktober 2025 – Ribuan hektar lahan pertanian di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, kini terancam kekeringan parah akibat menyusutnya volume air di Waduk Dawuhan, Kecamatan Wonoasri. Kondisi ini menjadi perhatian serius karena waduk tersebut merupakan sumber utama pengairan bagi ribuan petani di wilayah Madiun, Wonoasri, dan Balerejo.

Berdasarkan data lapangan, volume air Waduk Dawuhan saat ini hanya tersisa sekitar 400 ribu meter kubik dari kapasitas normalnya yang mencapai 3,9 juta meter kubik. Penyusutan drastis ini menyebabkan 80 persen dasar waduk mengering, sementara dua pintu air utama tidak lagi berfungsi optimal.

Situasi tersebut membuat petani di tiga kecamatan terdampak harus berjuang keras untuk mempertahankan tanaman padi mereka. Banyak di antara mereka terpaksa menyewa atau membeli mesin penyedot air demi mengairi sawah, meski biaya operasionalnya cukup tinggi.

“Kalau tidak pakai pompa air, sawah kami pasti kering total. Sekarang saja daun padi sudah mulai menguning,” ujar seorang petani di Wonoasri yang khawatir hasil panennya gagal total.

Kekeringan ini tidak hanya mengancam keberlangsungan panen, tetapi juga dapat berdampak terhadap ketersediaan pangan daerah. Pemerintah Kabupaten Madiun bersama dinas terkait disebut tengah menyiapkan langkah darurat, termasuk pendistribusian air dan evaluasi sistem irigasi di sekitar waduk.

Fenomena ini menjadi pengingat bahwa perubahan iklim dan kurangnya cadangan air perlu segera diantisipasi agar tidak berdampak luas terhadap sektor pertanian dan ketahanan pangan di wilayah Madiun dan sekitarnya.

#beransur #BeritaMadiun #KekeringanMadiun #WadukDawuhan #PetaniMadiun #KrisisAir #AncamanPangan #PertanianJawaTimur #Beransurmedia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *