Beransur, (8/9/2025) – Dalam menghadapi orang dengan Narcissistic Personality Disorder (NPD), korban sering kali kehabisan energi karena setiap kata, emosi, dan reaksi akan dipelintir menjadi alat manipulasi. Disinilah diam menjadi senjata rahasia.
1. Mengapa Reaksi Justru Melemahkan Korban
NPD hidup dari suplai: perhatian, emosi, dan reaksi korban. Bahkan marah, menangis, atau membela diri sekalipun—semuanya menjadi “makanan” bagi mereka. Semakin korban menunjukkan reaksi, semakin kuat NPD merasa berkuasa.
2. Grey Rock: Menjadi Batu Abu-Abu
Metode grey rock adalah cara untuk tidak memberi umpan pada manipulasi mereka. Korban menampilkan diri seolah “batu”:
Tidak menunjukkan emosi.
Menjawab singkat, tanpa detail.
Tidak menanggapi provokasi.
Hanya berbicara seperlunya, seperti orang yang tidak punya energi untuk drama.
Dengan begitu, NPD kehilangan “suplai” yang biasa ia dapatkan. Mereka bosan, dan perlahan mencari target lain.
3. Cut Off: Memutus Total
Dalam kasus ekstrem, diam berkembang menjadi cut off—memutus kontak sepenuhnya.
Tidak menjawab pesan.
Tidak mengangkat telepon.
Tidak ikut dalam percakapan yang memaksa.
Jika mungkin, benar-benar menjauh dari keberadaan mereka.
Langkah ini lebih tegas dibanding grey rock, tapi sering kali diperlukan untuk melindungi kesehatan mental korban.
4. Diam sebagai Kekuatan, Bukan Kelemahan
Bagi korban, diam bukan berarti kalah. Diam adalah:
Menarik kembali kendali atas hidup sendiri.
Menjaga energi agar tidak terkuras.
Mematahkan lingkaran gaslighting dan drama.
Mengirim pesan jelas: “Aku tidak lagi bisa dipermainkan.”
—
Kesimpulan:
Diam adalah senjata ampuh melawan NPD. Dengan grey rock, korban mengeringkan suplai yang dibutuhkan NPD. Dengan cut off, korban membangun benteng terakhir perlindungan. Ini bukan tindakan pengecut, melainkan bentuk tertinggi dari keberanian: memilih diri sendiri, memilih tenang, memilih hidup yang bebas dari racun.
